Senin, 26 Maret 2012

HYUNDAI H-1 "KERETA KENCANA" RASA BANGSAWAN





HYUNDAI H-1 2013
ELEGANCE GASOLINE (BENSIN) Rp. 369,600,000
XG GASOLINE (BENSIN)                Rp. 394,600,000
XG CRDI (DIESEL)                          Rp. 438,900,000
ROYALE GASOLINE                      RP. 459,600,000
ROYALE CRDI                                RP. 503,900,000
H1 CLASSIC CRDI MT                 RP. 332.000.000

TERIMA CASH DAN KREDIT 6TH
   TERIMA TUKAR TAMBAH SEMUA MERK
       BISA TEST DRIVE DULU,UNIT BISA DIBAWAKAN

AYUB 0857 1997 1910

Dalam aspek fungsi, H-1 yang berdimensi besar, memang sanggup memberi manfaat luas. Terlebih bagi keluarga besar yang membutuhkan kendaraan kedua. Sayangnya, performa mesin 2.4-liter bensin tidak cukup akseleratif untuk menopang bobotnya yang mencapai 3 ton.
H-1 2.4-liter bensin hanya menghasilkan tenaga 175 hp pada 6.000rpm dan torsi 227,7 Nm pada 4.200rpm. Pencapaian performa ini terbilang minim untuk sebuah minibus yang sangat berharap pada torsi besar. Dan ketika mesin seukuran itu didudukkan pada kendaraan sejenis H-1, maka nasibnya akan seperti Toyota Alphard 2.4-liter bensin yang lamban berakselerasi.
Lantas bagaimana dengan versi diesel 2.5 TCI? O, versi ini malah menawarkan performa lebih rendah dari versi bensin. H-1 2.5 TCI hanya menghasilkan tenaga 101 hp pada 3.800rpm dan torsi 226Nm pada 2.000rpm. Diesel yang dibekap pada model ini juga terbilang masih berteknologi konvensional. Beruntung versi ini sudah tidak lagi dipasarkan Hyundai.
Sebagai pengganti, belakangan Hyundai Indonesia memasarkan varian H-1 versi diesel A-2.5 CRDi. Model ini bahkan telah dirakit di Indonesia sehingga memiliki keuntungan dalam harga dan fasilitas warranty yang mencapai 5 tahun.
Seharusnya sejak awal Hyundai Indonesia ikut menjual varian CRDi, seperti yang dilakukan banyak negara di Eropa dan Australia. Bahkan di China, dimana H-1 menguasai 20% perolehan pasar di katagorinya, versi CRDi memegang peran penting.
Nah, seberapa perlu Anda menggarasikan Hyundai H-1 A-2.5 CRDi di rumah? dapurpacu.com akan membahasnnya untuk Anda. Kebetulan beberapa hari lalu portal ini  mendapat kesempatan menguji H-1 CRDi dengan rute jauh dari Bali hingga Jakarta.

Tentang Hyundai H-1 CRDi
Hyundai H-1 dikenal dengan sebutan Starex, H-200, iMax, atau i800. Minibus atau van ini diproduksi sejak 1997 dan banyak digunakan untuk kendaraan personal, traksi, travel, hingga ambulan.
H-1 CRDi terbaru yang dijual di Indonesia sejak Februari 2010 merupakan generasi kedua yang muncul pertama kali di Korea pada 2007. Di Malaysia (Hyundai Starex), kendaraan ini dikatagorikan sebagai MPV mewah karena beberapa fasilitas dan fitur yang dihadirkan.
Sejauh ini, sesuai penandatanganan Technical License Agreement (TLA) pada Maret 2009, hanya Indonesia yang mendapat hak merakit H-1 CRDi di Asean dan diizinkan menjualnya ke negara-negara di kawasan regional oleh Hyundai Motor Company.
H-1 generasi kedua jauh lebih segar, baik dalam desain dan teknologi, ketimbang model generasi pertama. Pada model terbaru ini Hyundai telah mengadopsi mesin berteknologi canggih CRDi (Common Rail Direct Injection) dengan Variable Geometry Turbocharger (VGT).
Teknologi CRDi sendiri diperkenalkan sejak November 2004. Mesin yang lebih hemat bahan bakar dan menghasilkan torsi lebih besar pada rpm rendah ini dikembangkan Hyundai di Detroit Diesel, AS yang dibangun atas kerjasamanya dengan Fiat pada 1997. Dibanding mesin diesel turbo intercooler biasa, CRDi yang memanfaatkan tekanan injektor 1.350 bar, lebih efisien sekitar 15%.

Desain
Secara keseluruhan desain Hyundai H-1 memberi warna baru pada kendaraan van besar seukurannya. Tak seperti pesaingnya dari Jerman, H-1 menawarkan sedikit pahatan lebih atraktif berupa tekukan-tekukan bodi yang tajam. Hal ini dapat dilihat pada garis lengkung di atas fender depan dan belakang, serta alur garis yang ditarik dari pintu depan dan berujung di lampu utama.
Lampu depan membesar dengan grill lebar adalah ciri utama yang membedakan H-1 generasi kedua dengan pendahulunya. Lewat tampilan ini pula H-1 terasa ingin mengejar rival terdekatnya dari Jepang, Toyota Alphard.
Hyundai H-1 CRDi yang dijual di Indonesia disediakan dalam dua pilihan varian, yaitu Elegance dan XG yang dibedakan berdasakan jumlah fitur. Pada varian XG yang saya uji beberapa hari lalu, terdapat berbagai fitur unggulan, seperti layar monitor gantung, global positioning system (GPS), wood grain panel, lampu depan Xenon, dan head unit Kenwood Double Din.
Seluruh fitur tersebut jelas istimewa dan umumnya hanya diberikan pada mobil-mobil sekelas premium.

Performa dan Pengendalian
Sesungguhnya H-1 A-2.5 CRDi adalah mobil panjang dan lebar, serta berat. Namun ketika saya mengendarainya, van ini tidak menujukkan kesan sulit dan lambat. Sebaliknya, H-1 mampu menunjukkan kekuatan torsinya yang mencapai 392 Nm pada 2.000-2.500rpm melalui akselerasi yang responsif. Pendeknya, H-1 CRDi seperti dibekali mesin V6 bensin.
Dengan kekuatan itu pula jalur menanjak bukan momok bagi H-1. Ketika melintasi jalur berkelok menuju pelabuhan Gilimanuk, Bali, misalnya, dp mudah mendahuli kendaraan dengan kecepatan yang terbilang tinggi. Berhenti di tengah tanjakan, lalu memulai kembali akselerasi juga bukan masalah bagi H-1 CRDi.
Sistem transmisi 5-speed otomatis pada varian XG juga sangat membantu. Menu shiftronic--memainkan tuas transmisi bergaya manual--membuat saya bisa leluasa mengatur performa terbaik sesuai kebutuhan berkendara.
Berkali-kali menu shiftronic dimainkan, terutama saat di jalan menanjak dan menurun, serta ketika ingin mendahuli kendaraan. Bahkan sesekali menainkan shiftronic sebagai engine brake sebelum melakukan pengereman keras.
Sistem kemudi Hydraulic Power Assisted, Rack & Pinion juga patut diacungi jempol. Walau terasa agak berat, namun ini adalah karakter positif untuk van besar seukuran H-1. Melalui sistem kemudi yang terukur ini H-1 mudah dikendalikan layaknya sebuah minivan.
Kemudahan pengendalian H-1 jelas juga didukung oleh luasnya visibilitas pengemudi. Lewat posisi duduk yang tinggi, ditambah jendela depan lebar, serta penempatan sudut pilar A yang rendah, pengemudi memiliki pandangan jauh ke depan dan ke samping.
Fitur menarik lain yang membantu kemudahan pengendalian adalah tersedianya kamera CCTV di belakang. Dengan fitur ini pengemudi bisa melihat berbagai obyek di belakang melalui layar monitor di dashboartd  saat sedang parkir.

Fungsi, Kenyamanan dan Keselamatan
H-1 A-2.5 CRDi memiliki susunan bangku yang bisa dikonfigurasi untuk sembilan atau enam penumpang. Ketika disusun untuk enam penumpang, kabin H-1 menjadi sangat istimewa karena di setiap baris akan terdapat sebuah meja, lengkap dengan sepasang cup holder.
Hebatnya, karena bangku berdiri di atas rel dan bisa digeser, ruang kaki penumpang dapat diatur sesuai ukuran personal yang ingin duduk di sana. dapurpacu.com merasakan sebuah ruang kaki yang lapang tatkala mencoba duduk di bangku baris ketiga--tanpa mengganggu kenyamanan penumpang di baris kedua.
Secara keseluruhan, baik penumpang dan pengemudi, diberikan keleluasaan gerak di kabin H-1. Bahkan ruang kargo yang ada di balik bangku ketiga, cukup untuk mengangkut barang-barang keperluan berlibur enam orang selama dua malam di Bali dan Semarang.
Sayangnya,  sistem suspensi Rigid Axle 5-link di belakang yang agak keras. Tujuannya  untuk menopang bobotnya yang tinggi dan meminimkan roll-over bodi. Namun, setting suspensi ini telah mengorbankan sedikit kenyamanan saat  H-1 melindas lubang jalan.
Pada sektor keselamatan, H-1 CDRi memberikan fitur electronic stability programme (ESP) dan antilock brakes (ABS) di keempat rodanya, dimana seluruhnya mengaplikasi cakram berventilasi 16-inci. Dengan sistem rem ini H-1 CRDi sanggup memberikan daya henti lebut, namun juga bisa direspon agresif tatkala pengemudi ingin melakukan pengereman keras.
Nilai dan Harga

Hyundai kini mulai menjadi ancaman bagi Toyota, General Motors dan Volkswagen, setelah konsumen Amerika Serikat dan Eropa banyak memburu mobil Korea Selatan itu.
Ketertarikan konsumen AS dan Eropa pada Hyundai merupakan bagian dari gambaran manufaktur ini dalam menyediakan kendaraan berkualitas, harga murah, termasuk sistem keselamatan yang baik. Apalagi, seperti kita ketahui, konsumen kendaraan di AS dan Eropa sangat kritis bila menyinggung masalah keselamatan.
Hyundai H-1 A-2.5 CRDi yang dibandrol dengan harga Rp 408juta (elegance crdi),Rp 362juta (Elegance A/T gasoline), dan Rp 431 juta (XG crdi A/T) tergolong mobil berharga kompetitif. Harga-harga ini praktis hanya setengah lebih murah dari bandrol yang ditawarkan para pesaingnya dari Jerman dan Jepang.
Dan untuk nilai sebesar itu, Anda telah mendapatkan fungsi yang sama, plus sebuah mesin diesel canggih hemat bahan bakar.
Bagaimana dengan gengsi? Anda bisa belajar dari konsumen AS atau Eropa yang kini tak pernah memusingkan gengsi tatkala menggarasikan Hyundai di rumahnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar