HYUNDAI H-1 2013
ELEGANCE GASOLINE (BENSIN) Rp. 369,600,000
XG GASOLINE (BENSIN) Rp. 394,600,000
XG CRDI (DIESEL) Rp. 438,900,000
ROYALE GASOLINE RP. 459,600,000
ROYALE CRDI RP. 503,900,000
H1 CLASSIC CRDI MT RP. 332.000.000
TERIMA CASH DAN KREDIT 6TH
TERIMA TUKAR TAMBAH SEMUA MERK
BISA TEST DRIVE DULU,UNIT BISA DIBAWAKAN
AYUB 0857 1997 1910
Dalam aspek fungsi, H-1 yang berdimensi besar, memang sanggup memberi
manfaat luas. Terlebih bagi keluarga besar yang membutuhkan kendaraan
kedua. Sayangnya, performa mesin 2.4-liter bensin tidak cukup
akseleratif untuk menopang bobotnya yang mencapai 3 ton.
H-1 2.4-liter bensin hanya menghasilkan tenaga 175 hp pada 6.000rpm
dan torsi 227,7 Nm pada 4.200rpm. Pencapaian performa ini terbilang
minim untuk sebuah minibus yang sangat berharap pada torsi besar. Dan
ketika mesin seukuran itu didudukkan pada kendaraan sejenis H-1, maka
nasibnya akan seperti Toyota Alphard 2.4-liter bensin yang lamban
berakselerasi.
Lantas bagaimana dengan versi diesel 2.5 TCI? O, versi ini malah
menawarkan performa lebih rendah dari versi bensin. H-1 2.5 TCI hanya
menghasilkan tenaga 101 hp pada 3.800rpm dan torsi 226Nm pada 2.000rpm.
Diesel yang dibekap pada model ini juga terbilang masih berteknologi
konvensional. Beruntung versi ini sudah tidak lagi dipasarkan Hyundai.
Sebagai pengganti, belakangan Hyundai Indonesia memasarkan varian H-1
versi diesel A-2.5 CRDi. Model ini bahkan telah dirakit di Indonesia
sehingga memiliki keuntungan dalam harga dan fasilitas warranty yang
mencapai 5 tahun.
Seharusnya sejak awal Hyundai Indonesia ikut menjual varian CRDi,
seperti yang dilakukan banyak negara di Eropa dan Australia. Bahkan di
China, dimana H-1 menguasai 20% perolehan pasar di katagorinya, versi
CRDi memegang peran penting.
Nah, seberapa perlu Anda menggarasikan Hyundai H-1 A-2.5 CRDi di rumah? dapurpacu.com
akan membahasnnya untuk Anda. Kebetulan beberapa hari lalu portal ini
mendapat kesempatan menguji H-1 CRDi dengan rute jauh dari Bali hingga
Jakarta.
Tentang Hyundai H-1 CRDi
Hyundai H-1 dikenal dengan sebutan Starex, H-200, iMax, atau i800. Minibus atau van ini diproduksi sejak 1997 dan banyak digunakan untuk kendaraan personal, traksi, travel, hingga ambulan.
H-1 CRDi terbaru yang dijual di Indonesia sejak Februari 2010
merupakan generasi kedua yang muncul pertama kali di Korea pada 2007.
Di Malaysia (Hyundai Starex), kendaraan ini dikatagorikan sebagai MPV
mewah karena beberapa fasilitas dan fitur yang dihadirkan.
Sejauh ini, sesuai penandatanganan Technical License Agreement (TLA)
pada Maret 2009, hanya Indonesia yang mendapat hak merakit H-1 CRDi di
Asean dan diizinkan menjualnya ke negara-negara di kawasan regional oleh
Hyundai Motor Company.
H-1 generasi kedua jauh lebih segar, baik dalam desain dan teknologi,
ketimbang model generasi pertama. Pada model terbaru ini Hyundai telah
mengadopsi mesin berteknologi canggih CRDi (Common Rail Direct
Injection) dengan Variable Geometry Turbocharger (VGT).
Teknologi CRDi sendiri diperkenalkan sejak November 2004. Mesin yang
lebih hemat bahan bakar dan menghasilkan torsi lebih besar pada rpm
rendah ini dikembangkan Hyundai di Detroit Diesel, AS yang dibangun atas
kerjasamanya dengan Fiat pada 1997. Dibanding mesin diesel turbo
intercooler biasa, CRDi yang memanfaatkan tekanan injektor 1.350 bar,
lebih efisien sekitar 15%.
Desain
Secara keseluruhan desain Hyundai H-1 memberi warna baru pada kendaraan van besar seukurannya. Tak seperti pesaingnya dari Jerman, H-1 menawarkan sedikit pahatan lebih atraktif berupa tekukan-tekukan bodi yang tajam. Hal ini dapat dilihat pada garis lengkung di atas fender depan dan belakang, serta alur garis yang ditarik dari pintu depan dan berujung di lampu utama.
Lampu depan membesar dengan grill lebar adalah ciri utama yang
membedakan H-1 generasi kedua dengan pendahulunya. Lewat tampilan ini
pula H-1 terasa ingin mengejar rival terdekatnya dari Jepang, Toyota
Alphard.
Hyundai H-1 CRDi yang dijual di Indonesia disediakan dalam dua
pilihan varian, yaitu Elegance dan XG yang dibedakan berdasakan jumlah
fitur. Pada varian XG yang saya uji beberapa hari lalu, terdapat
berbagai fitur unggulan, seperti layar monitor gantung, global
positioning system (GPS), wood grain panel, lampu depan Xenon, dan head
unit Kenwood Double Din.
Seluruh fitur tersebut jelas istimewa dan umumnya hanya diberikan pada mobil-mobil sekelas premium.
Performa dan Pengendalian
Sesungguhnya H-1 A-2.5 CRDi adalah mobil panjang dan lebar, serta berat. Namun ketika saya mengendarainya, van ini tidak menujukkan kesan sulit dan lambat. Sebaliknya, H-1 mampu menunjukkan kekuatan torsinya yang mencapai 392 Nm pada 2.000-2.500rpm melalui akselerasi yang responsif. Pendeknya, H-1 CRDi seperti dibekali mesin V6 bensin.
Dengan kekuatan itu pula jalur menanjak bukan momok bagi H-1. Ketika
melintasi jalur berkelok menuju pelabuhan Gilimanuk, Bali, misalnya, dp
mudah mendahuli kendaraan dengan kecepatan yang terbilang tinggi.
Berhenti di tengah tanjakan, lalu memulai kembali akselerasi juga bukan
masalah bagi H-1 CRDi.
Sistem transmisi 5-speed otomatis pada varian XG juga sangat
membantu. Menu shiftronic--memainkan tuas transmisi bergaya
manual--membuat saya bisa leluasa mengatur performa terbaik sesuai
kebutuhan berkendara.
Berkali-kali menu shiftronic dimainkan, terutama saat di jalan
menanjak dan menurun, serta ketika ingin mendahuli kendaraan. Bahkan
sesekali menainkan shiftronic sebagai engine brake sebelum melakukan
pengereman keras.
Sistem kemudi Hydraulic Power Assisted, Rack & Pinion juga patut
diacungi jempol. Walau terasa agak berat, namun ini adalah karakter
positif untuk van besar seukuran H-1. Melalui sistem kemudi yang terukur
ini H-1 mudah dikendalikan layaknya sebuah minivan.
Kemudahan pengendalian H-1 jelas juga didukung oleh luasnya
visibilitas pengemudi. Lewat posisi duduk yang tinggi, ditambah jendela
depan lebar, serta penempatan sudut pilar A yang rendah, pengemudi
memiliki pandangan jauh ke depan dan ke samping.
Fitur menarik lain yang membantu kemudahan pengendalian adalah
tersedianya kamera CCTV di belakang. Dengan fitur ini pengemudi bisa
melihat berbagai obyek di belakang melalui layar monitor di dashboartd
saat sedang parkir.
Fungsi, Kenyamanan dan Keselamatan
H-1 A-2.5 CRDi memiliki susunan bangku yang bisa dikonfigurasi untuk sembilan atau enam penumpang. Ketika disusun untuk enam penumpang, kabin H-1 menjadi sangat istimewa karena di setiap baris akan terdapat sebuah meja, lengkap dengan sepasang cup holder.
Hebatnya, karena bangku berdiri di atas rel dan bisa digeser, ruang
kaki penumpang dapat diatur sesuai ukuran personal yang ingin duduk di
sana. dapurpacu.com merasakan sebuah ruang kaki yang lapang
tatkala mencoba duduk di bangku baris ketiga--tanpa mengganggu
kenyamanan penumpang di baris kedua.
Secara keseluruhan, baik penumpang dan pengemudi, diberikan
keleluasaan gerak di kabin H-1. Bahkan ruang kargo yang ada di balik
bangku ketiga, cukup untuk mengangkut barang-barang keperluan berlibur
enam orang selama dua malam di Bali dan Semarang.
Sayangnya, sistem suspensi Rigid Axle 5-link di belakang yang agak
keras. Tujuannya untuk menopang bobotnya yang tinggi dan meminimkan
roll-over bodi. Namun, setting suspensi ini telah mengorbankan sedikit
kenyamanan saat H-1 melindas lubang jalan.
Pada sektor keselamatan, H-1 CDRi memberikan fitur electronic
stability programme (ESP) dan antilock brakes (ABS) di keempat rodanya,
dimana seluruhnya mengaplikasi cakram berventilasi 16-inci. Dengan
sistem rem ini H-1 CRDi sanggup memberikan daya henti lebut, namun juga
bisa direspon agresif tatkala pengemudi ingin melakukan pengereman
keras.
Nilai dan Harga
Hyundai kini mulai menjadi ancaman bagi Toyota, General Motors dan Volkswagen, setelah konsumen Amerika Serikat dan Eropa banyak memburu mobil Korea Selatan itu.
Ketertarikan konsumen AS dan Eropa pada Hyundai merupakan bagian dari
gambaran manufaktur ini dalam menyediakan kendaraan berkualitas, harga
murah, termasuk sistem keselamatan yang baik. Apalagi, seperti kita
ketahui, konsumen kendaraan di AS dan Eropa sangat kritis bila
menyinggung masalah keselamatan.
Hyundai H-1 A-2.5 CRDi yang dibandrol dengan harga Rp 408juta (elegance crdi),Rp 362juta (Elegance A/T gasoline), dan Rp 431 juta (XG crdi A/T)
tergolong mobil berharga kompetitif. Harga-harga ini praktis hanya
setengah lebih murah dari bandrol yang ditawarkan para pesaingnya dari
Jerman dan Jepang.
Dan untuk nilai sebesar itu, Anda telah mendapatkan fungsi yang sama, plus sebuah mesin diesel canggih hemat bahan bakar.
Bagaimana dengan gengsi? Anda bisa belajar dari konsumen AS atau
Eropa yang kini tak pernah memusingkan gengsi tatkala menggarasikan
Hyundai di rumahnya